Sabtu, 12 September 2015

Basis Data


Basis Data ( Database ) dapat dbayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memilik sebuah lemari arsip dan brtugas untuk mengelolanya, maka kemungkinanbesar kita akan melakjkan hal – hal seperti: memberi map pada kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap map, lalumenempatkan arsip – arsip tersebut dengan urutan tertentu di dalam lemari. Kalaupun hal – hal tersebut tidak seluruhnya dilakukan, paling tidak, semua arsip menerapkan suatu aturan sesuatu  tentang bagaimana keseluruhan arsip – arsip tadi disusun. Yang paling sederhan tentu, menyusun arsip – arsip tadi sesuai kedatangnya dan tanpa pengelompakan. Hampir tidak akan pernah kita jumpai adanya lemari arsip yang tidak memiliki aturan dalam penyusunan arsip – arsip di dalamnya.

Bahkan untukk sebuah lemari buku atau baju pun, ecara alamiah, kita seringkali menerapkan suatu aturan tertentu dalam menyusun buu – buku atau baju – baju itu di dalam sebuah lemari. Upaya penyusanan ini memang baru kita lakukan jika kita rasakan, bahwa buku atau baju tersbut sudah ‘cukup banyak’.

Mengapa hal – hal itu kita lakukan ? jawabnya sederhana: kita berharap agar pada suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambl kembali arsip atau buku atau juga baju dari dalam lemari masing – masing kita dapat melakukan dengan mudah dan cepat


Dan dari itulah pula yang menjadi alasan awal tentang perlunya Basis Data.

0 komentar: